Tugas Kajian Seni Rupa dan Desain
Tugas 1
Semiotika pada objek di sekitar kita
Halo semuanya, sebelum lanjut ke pada topik pembahasan kita maka
perkenankan saya untuk memperkenalkan diri. Perkenalkan nama saya Wilda
Ainun Nisa dengan NPM 202146500835, saya salah satu mahasiswi di Universitas
Indarprasta PGRI dengan program studi mengambil jurusan Desain
Komunikasi Visual. Salam kenal semuanya ^.^
Saat saya mulai memasuki masa-masa pubertas
alias memasuki jenjang pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), saya
mulai memiliki ketertarikan dengan sebuah Developer perangkat lunak yang
mana pada saat itu sudah mulai ramai orang-orang bicarakan (ya setidaknya
begitu). Developer yang saya maksud adalah sebuah media game online
yang bisa dibilang termasuk ke dalam kategori game open world. Dan game
yang saya maksud adalah Game Moba, game yang dapat dimainkan pada ponsel
kita tentunya.
Game Mobile Legends: Bang Bang
adalah salah satu game yang saya mainkan dari menginjak bangku SMA sampai
saat ini. Pada saat itu, device yang saya gunakan masih lah terbilang
belum memadai untuk memainkan game yang memakan cukup banyak penyimpanan internal
ponsel saya. Ya, jangankan untuk memainkan game, terkadang sekedar dipakai
untuk mengunduh file tugas dari guru saya harus menghapus beberapa file yang
tidak penting. Katakan lah pada saat itu saya terlalu memaksakan, karena ponsel
yang saya gunakan hanya cukup untuk menampung file materi sekolah saja dan file
lainnya seperti foto dan video.
Ponsel yang saya gun akan waktu itu
adalah keluaran dari Bran VIVO dengan tipe Y91 dengan kapasitas
penyimpanan RAM 2GB dan Storage 16GB. Walau untuk performa saat
bermain masih terbilang cukup aman, namun pada saatnya ponsel saya pun
mengalami kerusakan yang cukup fatal (sangat fatal karena kejadian mengerikan
itu terjadi pada saat sebelum ujian akhir sekolah😊).
Ponsel saya mati total dan entah apa
sebabnya (mungkin dia sudah lelah berjuang) hingga pada akhirnya Biru
(sebutan untuk ponsel saya) masuk konter untuk yang pertama dan terakhir
kalinya. Setelah lima hari berlalu, abang konter yang memperbaiki ponsel saya memberi
kabar jika ada komponen yang koslet namun di tokonya barang tersebut sedang
kosong, dan jika harus mencarinya akan sangat menguras kantong.
Panik? Bukan saya jika tidak pernah
panik. Dengan sedikit diskusi bersama orangtua saya, akhirnya saya memutuskan
untuk mencari pengganti Biru (maafkan aku Biru, perjuangan mu harus diganti
kan). Singkat cerita, sampai lah dimana sekarang saya masih bersama dengan
pengganti Biru. Kabarnya, sampai saat ini Biru masih ada di bengkel HP dan
belum pulang kembali ke rumah (bukan tanpa alasan, tapi saya terlalu malas
untuk menebusnya).
Demikian pembicaraan tentang ponsel,
sampai sini menurut saya terlebih di era yang serba digital ini memiliki ponsel
dengan fitur dan penyimpanan yang mumpuni sangat lah diperlukan. Karena seiring
berkembangnya era, maka setiap Developer pun akan terus meng-upgrade
aplikasi mereka dan hal itu bisa memakan setidaknya lebih banyak ruang dari
hasil penyimpanan sebelumnya. Dan ingat selalu kemampuan device mu agar
kejadian yang saya alami saat di bangku sekolah tidak terjadi dikemudian hari
oleh kalian.
Baiklah sepertinya sudah cukup untuk
saya, bila ada kesalahan kata maupun penyebutan kalimatnya saya mohon maaf (karena
kesempurnaan hanyalah milik Sang pencipta). Okey, sampai bertemu kembali di
tulisan saya yang berikutnya.
Salam hangat
Danusa.
Komentar
Posting Komentar